Tuesday, November 15, 2011

Mendengar dan menjawab Azan

Mendengar dan menjawab Azan
Oleh : Akhisalman

Ada dua pendapat:
 1. Wajib dengar dan jawab azan.
 2. Sunat dengar dan jawab azan.

Dalil pendapat pertama(mazhab hanafi dan sebhagian mazhab maliki):

a.Hadis sohih riwayat Bukhari n Muslim:

Apabila mendengar azan hendaklah kamu jawab seperti yg diucapkan oleh muazzin.

pengambilan dalil: Hadis ini menunjukkan suruhan jawab azan dan ia satu suruhan yg wajib.

b. Hadis mauquf dr Ibnu masud:

Adalah satu kesalahan apbila tak menjawab azan.

Dalil pendapat kedua(kebanyakan ulama termasuk mazhab Syafi'ie):

a. Hadis sohih riwayt Muslim:
Bila Nabi dengar muazzin mengucapkan takbir dlm azan baginda berkata: A'lal Fitrah.
pengambilan dalil: Nabi tak menjawab azan sperti biasa. Ini menunjukkan suruhan Nabi menjwb azan dlm hadis yg lepas adalah sunat.

b. Hadis sohih riwayat Imam Malik.
Apabila Umar r.a naik keatas mimbar dan dikuti dngn azan. Kami duduk bersembang. Apabila habis azan dan Umar naik berkhutbah, kami pun diam.

Pengambilan dalil: mereka bersembang dihadapan saidina umar ketika azan. ini menunjukkan tak wajib diam dan jawab azan.

Kesimpulan:
Kedua2 pendapat boleh diterima. Pendapat kedua (sunat dengar dan jawab azan) lebih kuat kerana dua sebab 1. suruhan pd Dalil pertama pendapat pertama adalah sunat kerana hadis riwayat muslim. 2. Dalil kedua pendpat 1 adlh hadis doif.

Oleh yg demikian sunat berhenti membaca atau mengajar dan seumpamanya untuk mendengar dan menjawab azan. tetapi yg menyedihkan bila pengajar berenti hormat azan, yg lain mula bersembang. .Moga kita same2 menghormati azan..


Rujukan : http://www.loveloveislam.com/2010/07/mendengar-dan-menjawab-azan.html

Reply To azan

Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Allah is the Greatest, Allah is the Greatest.

Allahu Akbar, Allahu Akbar.
____________________________________________________

Ash-hadu alla ilaha illa-llah.

I bear witness that there is none worthy of worship but Allah.
Ash-hadu alla ilaha illa-llah.
_____________________________________________________

Ash-hadu anna Muhammadar-Rasulullah.
I bear witness that Muhammad is the Messenger of Allah
Ash-hadu anna Muhammadar-Rasulullah.
_____________________________________________________

Hayya ‘ala-s-Salah, hayya ‘ala-s-Salah.

Hasten to the Prayer, hasten to the Prayer.
La hawla wa la quwwata illa billah.
There is no might or power except with Allah.
_________________________________________________

Hayya ‘ala-l-falah, hayya ‘ala-l-falah.
Hasten to real success, hasten to real success
La hawla wa la quwwata illa billah.
There is no might or power except with Allah.
-----------------------(This part is only added during the fajr prayer)-----------------------
As-Salatu khairun min an-naum.
Prayer is better than sleep.
La hawla wa la quwwata illa billah.
There is no might or power except with Allah.






Allah Maha Pengampun...( Terjemahan Istighfar )

Terjemahan Istighfar: “Aku mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung”


Istighfar memiliki dua makna yang jelas yang menjuruskan kepada hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga selama ini kita sebut istighfar mencapai makna-maknanya.


Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal ‘adzim, berarti kita


minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar. Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar adalah kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.


Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal ‘adzim, berarti kita


minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia.


Islam mengajarkan agar dalam permohonan ampunan, juga menyertakan permohonan ampunan untuk sesama umat. Misalnya, Istighfar yang berbunyi:


Astaghfurullahal ‘adzim, lii waliwaalidayya, walijami’il huquuqi waajibati ‘alayya, walijami’il muslimin wal-muslimaat wal-mu’minin wal mu’minaat al-ahyaa’I minhum wal-amwaat.


(Aku mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, bagiku dan bagi kedua orang tuaku, dan bagi seluruh orang yang menjadi tanggungan kewajibanku, dan bagi umat muslimin dan muslimat, dan kaum mu’minin dan mu’minat).





Rujukan : http://www.deamira.com/2011/02/astaghfirullahalazim/

Guruku..

Guruku ...
Kau Sumber Ilhamku..
Menerangi Alam Ini..

Wahai Guruku....
Kau Ibarat Sebatang Lilin....
Menerangi Alam.. Kegepalan....

Kau Sanggup Membakar Dirimu Wahai Guruku...

Allah Maha Pengampun...

Astaghfirullahal ‘Adzim al-Ladzii Laailaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu wa Atuubu Ilaih. (Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Memelihara (kehidupan), dan aku bertobat kepada-Nya).” (HR. at-Tirmidzi).


lagi....

peringatan buat diriku.... dan kamu...